Menjalin hubungan antar pribadi dalam kehidupan sehari-hari tidaklah mudah seperti yang kita harapkan. Banyak aspek pendukung yang menjadi kunci keberhasilan seseorang dalam bersosialisasi, diantaranya bagaimana kita bersosialisasi bersama orang lain dengan baik, saling menghargai dan menghormati. Kegiatan bersosialisasi sangat terkait dengan kemampuan Anda untuk diterima dalam suatu kelompok tertentu, tetapi apakah Anda juga mengetahui bahwa orang-orang di sekitar Anda mendukung atau tidak.
Seperti kita maklumi, sifat dan karakter tiap-tiap orang sangatlah berbeda dan kadang sulit diprediksi. Sering kita tersentak pada perilaku seseorang yang selama ini dipersepsikan baik, ternyata mempunyai tabiat yang tidak mengenakkan tanpa diketahui siapapun. Begitu juga sebaliknya, orang yang tidak pernah kita sangka baik, bahkan orang itu mempunyai pendaran cahaya di hatinya, siapa tahu? Penampilan dan kata-kata yang diucapkan sering mengelabui kita. Ternyata banyak sekali penampilan sebagai kedok dalam menipu orang. Penampilan dapat dimanipulasi. Untuk itu, Anda harus berhati-hati dengan penampilan orang.
Berkomunikasi adalah hal yang penting untuk mengetahui lebih dalam bagaimana seseorang sebenarnya, tetapi komunikasi ideal seperti apa yang mampu memberi pencerahan kepada kita, tentang bagaimana cara memahami orang lain dengan segala kekurangan dan kelebihannya? Dengan mengoptimalkan sisi-sisi kehidupan si lawan bicara, menganalisa secara tajam, dan mempraktekan beberapa eksperimen sehingga reaksinya dapat kita ketahui sebagai pelajaran hidup.
Salah satu cara yang paling baik dalam menganalisa siapa orang di depan kita melalui pengamatan bahasa tubuhnya. Kita dapat mengamati setiap perubahan gerakan tubuhnya, dan setiap perubahan wajahnya yang akan menunjukkan siapa dia sebenarnya. Kalau kita berbicara tentang bahasa tubuh sepertinya kita akan mengobrak-abrik orang di depan kita dengan mengamati bahasa tubuhnya. Akan tetapi hal ini menjadi sangat penting untuk Anda kuasai demi menyelami dan memposisikan diri kita di depan lawan bicara.
Banyak yang berpendapat bahwa jika seseorang mampu dan pintar berbicara di depan orang, seperti mengumbar janji, maka akan dianggap mumpuni dalam segala hal. Padahal pendapat itu kurang tepat karena sepintar apapun orang dalam mengumbar janji dan pintar berbicara, ia tidak mampu untuk memanipulasi bahasa tubuhnya. Bahasa tubuhnya akan akan menceritakan siapa dia sebenarnya.
Seorang salesman yang pintar berbicara apakah menjadi syarat dia akan berhasil dalam penjualan? Belum tentu, karena ternyata mereka yang sangat berhasil dalam bidang penjualan justru mereka yang pintar untuk mendengar, bukan pintar berbicara. Kemampuan dalam mendengar sebenarnya kemampuan untuk menangkap apa yang dibutuhkan lawan bicara Anda, termasuk mendengar dengan menggunakan mata Anda. Bagaimana tanda-tanda yang tidak diucapkan tetapi keluar melalui bahasa tubuhnya dan menjadi isyarat penting dalam membaca apa yang ada dipikirannya. Untuk itulah Tuhan menciptakan dua mata dan dua telinga, tetapi hanya satu mulut saja. Mata kita gunakan untuk melihat, dan telinga kita untuk mendengar.
Tanpa kita sadari sebenarnya setiap hari kita sudah terbiasa berbicara tanpa kata-kata. Kita sering berbicara dengan tubuh kita dan lawan bicara kita pun memahaminya seperti pada saat kita mengalihkan topik pembicaraan, dengan memalingkan tubuh atau wajah kita, serta tanda kebosanan terhadap cerita teman kita, sedangkan kita jarang dan bahkan tidak pernah mempetakan seperti apa bahasa tubuh itu.
Memang tidak mudah untuk mengawali segala sesuatu yang bukan kebiasaan kita, seperti bagaimana mengamati bahasa tubuh lawan bicara kita, disamping kita juga mendengarkan apa yang dikatakannya. Tetapi ini merupakan hal yang sangat penting.
Salah satu cara yang paling baik dalam menganalisa siapa orang di depan kita melalui pengamatan bahasa tubuhnya. Kita dapat mengamati setiap perubahan gerakan tubuhnya, dan setiap perubahan wajahnya yang akan menunjukkan siapa dia sebenarnya. Kalau kita berbicara tentang bahasa tubuh sepertinya kita akan mengobrak-abrik orang di depan kita dengan mengamati bahasa tubuhnya. Akan tetapi hal ini menjadi sangat penting untuk Anda kuasai demi menyelami dan memposisikan diri kita di depan lawan bicara.
Banyak yang berpendapat bahwa jika seseorang mampu dan pintar berbicara di depan orang, seperti mengumbar janji, maka akan dianggap mumpuni dalam segala hal. Padahal pendapat itu kurang tepat karena sepintar apapun orang dalam mengumbar janji dan pintar berbicara, ia tidak mampu untuk memanipulasi bahasa tubuhnya. Bahasa tubuhnya akan akan menceritakan siapa dia sebenarnya.
Seorang salesman yang pintar berbicara apakah menjadi syarat dia akan berhasil dalam penjualan? Belum tentu, karena ternyata mereka yang sangat berhasil dalam bidang penjualan justru mereka yang pintar untuk mendengar, bukan pintar berbicara. Kemampuan dalam mendengar sebenarnya kemampuan untuk menangkap apa yang dibutuhkan lawan bicara Anda, termasuk mendengar dengan menggunakan mata Anda. Bagaimana tanda-tanda yang tidak diucapkan tetapi keluar melalui bahasa tubuhnya dan menjadi isyarat penting dalam membaca apa yang ada dipikirannya. Untuk itulah Tuhan menciptakan dua mata dan dua telinga, tetapi hanya satu mulut saja. Mata kita gunakan untuk melihat, dan telinga kita untuk mendengar.
Tanpa kita sadari sebenarnya setiap hari kita sudah terbiasa berbicara tanpa kata-kata. Kita sering berbicara dengan tubuh kita dan lawan bicara kita pun memahaminya seperti pada saat kita mengalihkan topik pembicaraan, dengan memalingkan tubuh atau wajah kita, serta tanda kebosanan terhadap cerita teman kita, sedangkan kita jarang dan bahkan tidak pernah mempetakan seperti apa bahasa tubuh itu.
Memang tidak mudah untuk mengawali segala sesuatu yang bukan kebiasaan kita, seperti bagaimana mengamati bahasa tubuh lawan bicara kita, disamping kita juga mendengarkan apa yang dikatakannya. Tetapi ini merupakan hal yang sangat penting.
0 komentar:
Posting Komentar